Minggu, 29 Desember 2013

Pemerintah Dukung Mobil Murah Esemka Bak Anak Tiri

Pengembangan mobil Esemka yang dirakit para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo Jawa Tengah saat mulai berkurang gaungnya.

Walikota Solo FX  Rudy Hadyatmo menyatakan, produksi mobil nasional Esemka memiliki keuntungan  ganda berupa kebanggaan karena bisa mengembangan mobil nasional dan juga menambah lapangan usaha dan lapangan kerja.

Mobil yang telah mendapat ijin lulus uji-otomotif di Serpong, Jakarta sudah dalam proses produksi untuk memenuhi pesanan namun kini terkendala masalah modal.

Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo menjelaskan kebijakan pemerintah yang memberi ijin masuk peredaran mobil murah dinilai tidak adil. Harusnya pemerintah  lebih lebih berpihak pada perkembangan mobil nasional misalnya dengan memberi  kemudahan dalam permodalan terhadap perkembangan mobnas.

"Mobil murah itu kan buatan luar negeri, kenapa  dibiarkan. Sedang Esemka justru tidak diperhatikan, kalau saya jadi presiden ya  malu," ungkapnya baru-baru ini.

Sampai saat ini Rudi yang juga motivator produk Esemka menyatakan, mobil Esemka yang sudah meluncur  di pasaran telah mencapai  200 unit. Namun saat ini  Produsen Esemka terkendala masalah permodalan sehingga untuk mengembangkan produknya menjadi sulit.

Saat ini, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) selaku produsen mobil Esemka agar bisa bertahan dalam memproduksi mobil dengan  menerapkan sistem pembayaran uang muka (inden) terhadap setiap mobil yang di pesan. Uang muka  calon pembeli itu yang di pakai  PT SMK untuk  modal produksi.

"Kita ingin agar  produk Esemka sebagai pelopor industri Mobnas mendapat perhatian secara khusus dari pemerintah. Yang utama  Pemerintah harus memberikan kemudahan dalam hal permodalan," harapnya.

Andai pemerintah mau membantu permodalan untuk memproduksi mobil Esemka menurut Rudy, harga jual  per unit mobil jenis "Rajawali" tidak berbeda jauh dengan harga mobil LCGC yang yang dijual seharga Rp 95 juta.

Dari harga jual Rp95 juta, UKM yang merupakan  produsen suku cadang dapat menikmati hasilnya sebab  80 persen kondungan sparepart  lokal  Esemka diproduksi UKM.

0 komentar:

Posting Komentar